Struktur Telah Terbentuk, Kades Sidamukti: Koperasi Bukan Sekadar Simpan Pinjam

Table of Contents


Baros, Kilasbantennews.com |Pemerintah Desa Sidamukti, Kecamatan Baros, resmi membentuk struktur kepengurusan Koperasi Merah Putih usai Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang digelar pada Senin, 26 Mei 2025. Koperasi ini digagas sebagai upaya strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi berbasis kerakyatan di tingkat desa.

Kepala Desa Sidamukti, Juhri, menegaskan pentingnya koperasi sebagai wadah yang bukan hanya menjalankan fungsi simpan pinjam, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Menurutnya, koperasi harus menjadi sarana pembuka peluang usaha demi mengurangi angka kemiskinan.

“Tentang ekonomi masyarakat, saya ingin mengubah mindset bahwa koperasi bukan sekadar simpan pinjam. Tapi juga wadah membuka peluang usaha dan mengangkat kesejahteraan bersama. Pengelolaannya kita bangun bareng-bareng,” ujar Juhri saat ditemui di ruang kerjanya.

Struktur koperasi yang telah disepakati melibatkan lima posisi utama: ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan pengawas dengan Juhri sendiri bertindak sebagai salah satu pengawas.

Lebih lanjut, Juhri berharap kehadiran Koperasi Merah Putih bisa bersinergi dengan program-program pusat, terutama dalam mendukung kelompok usaha masyarakat desa.

“Warga harus paham, koperasi itu bukan hanya tempat meminjam uang. Kalau jalan pikirannya hanya ke sana, itu jauh dari tujuan membangun ekonomi desa,” tegasnya.

Warga pun menyambut baik pembentukan koperasi ini. Siti Marliah (38), pelaku usaha rumahan di Sidamukti, berharap koperasi bisa memberi akses permodalan yang lebih adil dan mudah.

“Saya biasa jualan kue basah, tapi kadang susah dapat modal. Kalau koperasi ini bisa bantu, apalagi kalau ada pelatihan juga, tentu sangat membantu kami ibu-ibu di kampung,” ujarnya.

Senada dengan itu, Deni Sanjaya (42), petani muda setempat, melihat koperasi sebagai peluang baru untuk meningkatkan daya jual hasil pertanian.

“Kalau bisa bantu pemasaran juga, bukan cuma pinjaman, kami petani sangat terbantu. Selama ini hasil panen susah dijual dengan harga bagus,” katanya.

Koperasi Merah Putih hadir sebagai jawaban atas berbagai tantangan klasik desa: keterbatasan akses modal, rendahnya daya tawar pelaku UMKM, hingga lemahnya sistem pemasaran hasil pertanian. Inisiatif ini selaras dengan semangat Undang-Undang Desa dan prinsip ekonomi gotong royong yang diusung pemerintah.

Dengan semangat kolektif dan partisipatif, Sidamukti berharap koperasi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan transformasi ekonomi warganya (Tim-Red)