Aktivis Sebagai Agen Perubahan Teruslah Suarakan Kebenaran Dan Keadilan, di Negara ini Jangan Takut Adanya Intimidasi Dan Nyinyiran Dari orang yang tidak bertanggung jawab atau di sebut Manusia Kardus

Table of Contents



Banten- Kilasbantennews.com Sebagai aktivis, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan. Jangan pernah lelah menyuarakan aspirasi rakyat dan jangan takut untuk mengkritik kebijakan yang bertentangan dengan nilai keadilan.

Sebagai agen perubahan, tetaplah  semangat dan berani untuk berdiri di garis depan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat. Jangan biarkan intimidasi atau tekanan membuat kita mundur.

Kita memiliki kekuatan untuk membuat perubahan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Hal itu dikatakan Aktivis Banten Eli Sahroni /King Badak dalam rilisnya yang di terima redaksi media ini

Eli Sahroni /King Badak  menjelaskan , sekecil apapun karya kita, itu merupakan mutiara dari buah perjuangn kita para aktivis sebagai  agen perubahan. Oleh karena itu dengan semangat dan keberanian, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik untuk lahirnya  keadilan, kebenaran dan kesejahteraan  yang dapat dirasakan oleh masyarakat.

" Saya mengajak kepada para aktivis untuk terus bergerak menyuarakan kebenaran dan keberpihakan kepada rakyat, dan semoga  dapat memotivasi dan menginspirasi para  aktivis muda untuk terus berjuang demi kebenaran dan keadilan" . Kata Eli Sahroni/King Badak 

"Bangkitlah dengan jiwa korsa yang membara, untuk perubahan yang nyata, bukan hanya sekedar jembatan kekuasaan. Jadilah pelopor dalam membela kebenaran, pengawal keadilan, dan pembela rakyat. Jangan biarkan semangat perjuangan kita dipadamkan oleh kepentingan pribadi atau kekuasaan.

Tetaplah berdiri teguh, berani, dan gigih dalam memperjuangkan hak-hak rakyat dalam menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera."

Suarakan Aspirasi Dan Apresiasi Kepada Pemerintah


Tentunya sebagai aktivis kita tidak hanya menyuarakan tentang adanya rasa ketidak adilan di lingkungan sekitar kita dari aturan yang tak berpihak kepada rakyat.
 
Kita juga dituntut untuk memberikan apresiasi  kepada pemerintah dikala pelaksaanaan pembangunan dan bentuk lain dari keberhasilan pemerintah baik daerah maupun pusat.

"Sebagai aktivis yang profesional seyogyanya kita tidak hanya bisa mengkritik sisi negatifnya saja, akan tapi juga harus memberikan apresiasi atas keberhasilan pemerintah.

"Kita mengkritik bukan karena benci tapi adanya rasa cinta dan kepedulian kepada yang berkuasa di Pemerintahan". Imbuh Eli Sahroni. atau lebih di kenal dengan sapaan King Badak tutup.
(satiman.s)
-->