Wartawan Kembali Dilukai Saat Liputan, Redaksi Mediakotaonlne Minta APH Usut Tuntas

Table of Contents


kilasbantennews.com Serang - Redaksi Mediakotaonlne Bryan Dhonald yang juga Anggota Pokja provinsi Banten mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan terhadap wartawan yang terjadi saat melakukan peliputan kegiatan Inspeksi Mendadak (Sidak) dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di PT Genesis Regeneration Smelting (PT. GRS), Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, pada Kamis, 21 Agustus 2025.

Menurut informasi yang diterima, wartawan tersebut sedang melakukan liputan di lokasi kejadian, namun setelah melakukan peliputan para wartawan tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang yang diduga bekingi dari perusahaan. Wartawan tersebut mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Menurut keterangan di lapangan, wartawan dari berbagai media hadir untuk meliput kegiatan sidak tersebut. Mereka antara lain Yusuf (Radar Banten), Rifky (Tribun Banten), Rasyid (BantenNews.co.id), Sayuti (SCTV), Avit (Tempo), Depi (Antara), Imron (Banten TV), Hendi (Jawa Pos TV), Iqbal (Detik), dan Angga (Antara Foto).

Bryan Dhonald Redaksi Mediakotaonlne sangat menyesalkan kejadian tersebut dan mendesak APH untuk mengusut tuntas kasus tersebut. "APH harus mengusut tuntas para pelaku agar tidak sampai lolos dari hukuman, apalagi wartawan datang kelokasi atas undangan dari pihak Lingkungan Hidup. Kejadian ini juga sangat merugikan dan dapat mengancam kebebasan pers," tegas Hasan.

Bryan Dhonald menuntut APH untuk:

1. Mengusut tuntas kasus penganiayaan terhadap wartawan tersebut.
2. Menangkap dan menghukum para pelaku.
3. Menjamin keamanan dan keselamatan wartawan dalam melakukan liputan.

Redaksi Mediakotaonlne berharap bahwa kejadian ini tidak akan terulang lagi dan bahwa APH akan mengambil tindakan yang tegas terhadap para pelaku. "Kita harus menjaga kebebasan pers dan melindungi wartawan dari tindakan kekerasan," sambung Bryan Dhonald. (Tim-Red)