PERESMIAN DAN PEMBUKAAN MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH RAKYAT (MPLSR)SEKOLAH RAKYAT TERINTEGRASI 37 SERANG

Table of Contents


 Serang, Kilasbantennews.com 30 September 2025 – Sekolah Rakyat di Kota Serang resmi mulai berjalan dengan tujuan memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga menengah ke bawah, khususnya yang masuk kategori miskin ekstrem. Program ini diharapkan dapat melahirkan generasi penerus bangsa dan calon pemimpin masa depan dari kalangan rakyat.

Acara peresmian dan pembukaan Sekolah Rakyat turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Serang, Kepala Bappeda, Kadinsos, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Kadinkes, Kadis DPUPR, Kadis Kominfo Kota Serang, serta para camat se-Kota Serang. Kehadiran jajaran pemerintah daerah ini menegaskan komitmen bersama dalam mendukung akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.

Pihak penyelenggara menekankan bahwa yang paling penting dalam proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat adalah semangat dan motivasi dari orang tua. Transisi anak-anak dari lingkungan rumah ke lingkungan sekolah perlu didukung, terutama saat mereka mulai beradaptasi dengan teman baru. “Kerja sama antara orang tua dan guru menjadi kunci agar anak-anak merasa nyaman dan bisa berkembang,” ujar penyelenggara.

Sejak 22 September lalu, proses registrasi telah dilakukan. Orang tua terlebih dahulu hadir untuk memastikan administrasi anak-anak, sebelum kemudian siswa diperkenalkan dengan wali asuh mereka masing-masing. Setiap wali asuh mendampingi 10 siswa, berperan sebagai orang tua kedua bagi anak-anak selama berada di sekolah.

Untuk tahun ajaran ini, Sekolah Rakyat menampung 100 siswa, terdiri dari 50 siswa SD (2 rombongan belajar) dan 50 siswa SMP (2 rombongan belajar). Siswa berasal dari berbagai jenjang kelas, dengan jumlah terbanyak di tingkat SD kelas 3 dan 4.

Dalam masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), siswa diperkenalkan pada kedisiplinan, olahraga, pendidikan karakter, serta kegiatan kebersamaan. Materi MPLS juga didukung oleh lintas kementerian, panduan dari Kemensos, hingga pembinaan jasmani. Yang terpenting, menurut penyelenggara, anak-anak diarahkan untuk merasa bahagia dan nyaman terlebih dahulu sebelum fokus ke pembelajaran.

Setelah MPLS, akan dilaksanakan tahap matrikulasi selama dua minggu pada bulan Oktober. Matrikulasi ini bertujuan memetakan pencapaian siswa, sehingga proses pembelajaran ke depan dapat lebih terarah.

Untuk mendukung kebutuhan dasar, sekolah menyiapkan makanan melalui bantuan Kementerian Sosial sesuai kuota penerima manfaat. Meski belum tersedia tenaga kesehatan tetap, pihak sekolah telah bekerja sama dengan Puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan berkala.

Selain itu, pihak sekolah juga mengantisipasi potensi perundungan (bullying) dengan sistem wali asuh dan pengawasan guru secara intensif. “Harapan kami, melalui Sekolah Rakyat ini anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak, berkualitas, dan setara dengan sekolah pada umumnya,” tutup penyelenggara.(Risma)