Warga Kelurahan Lontar Baru Keluhkan Tumpukan Sampah di TPS, Armada Pengangkut Mogok karena Ban Gundul
Table of Contents
SERANG |Kilasbantennews.com – Warga Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, mengeluhkan bau busuk menyengat yang berasal dari tumpukan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Bu TPS Kepandean. Kondisi tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga dan kekhawatiran akan dampak kesehatan akibat lingkungan yang kotor dan tidak terurus.
Menurut warga, tumpukan sampah yang sudah lama tidak diangkut menimbulkan aroma tidak sedap dan berpotensi menjadi sumber penyakit. Selain itu, tidak tersedianya fasilitas pendukung seperti air bersih dan MCK bagi para pekerja turut memperparah kondisi kebersihan di lokasi.
“Setiap hari baunya makin menyengat, apalagi kalau hujan turun. Kami jadi tidak nyaman tinggal di sekitar sini,” ujar salah satu warga Lontar Baru, Selasa (7/10/2025).
Warga pun telah melaporkan kondisi tersebut kepada Babinsa Kelurahan Lontar Baru, berharap agar pemerintah segera menindaklanjuti persoalan ini. “Kami sudah melapor ke Babinsa karena tidak tahu harus mengadu ke siapa lagi. Semoga pemerintah segera turun tangan,” tambah warga lainnya.
Dari penelusuran di lapangan, penumpukan sampah di TPS Lontar Baru terjadi akibat tidak beroperasinya armada pengangkut. Para sopir dan petugas kebersihan menyebut kendaraan pengangkut tidak dapat digunakan karena kondisi ban truk yang sudah gundul dan bocor.
“Kondisi ban mobil sudah parah, banyak yang gundul dan bocor. Kami sudah sampaikan ke Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang, tapi belum ada tanggapan,” ungkap Zamsuri, salah satu sopir armada, didampingi rekannya Nusi, Sairan, dan Tandi.
Para sopir mengaku tidak berani mengambil risiko untuk tetap beroperasi dengan kondisi kendaraan yang tidak layak jalan, karena bisa membahayakan keselamatan di jalan. “Kami bukan tidak mau bekerja, tapi kalau dipaksakan bisa berisiko kecelakaan,” ujar Nusi.
Pengawas TPS dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang, Misri, membenarkan bahwa kondisi armada pengangkut memang menjadi penyebab utama keterlambatan pengangkutan sampah. Ia menyebut, pihaknya sudah melaporkan kebutuhan penggantian ban ke kantor DLH, namun hingga kini belum ada tanggapan dari pimpinan.
“Sudah kami sampaikan agar segera disediakan ban untuk armada, tapi belum ada tindak lanjut dari atasan,” kata Misri.
Warga berharap pemerintah kota melalui DLH segera mengambil langkah cepat memperbaiki armada dan memperhatikan fasilitas dasar di TPS agar pelayanan kebersihan bisa kembali berjalan normal. Kondisi ini menjadi pengingat pentingnya dukungan terhadap petugas kebersihan sebagai garda terdepan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kota.(BR)